Kamis, 26 Maret 2009

Rangsangan dan Tanggapan


Antara rangsangan dan tanggapan terdapat sebuah ruang. Di ruang itu terdapat kebebasan dan kemampuan kita untuk memilih tanggapan kita. Dalam pilihan-pilihan kita terdapat perkembangan dan kebahagiaan kita.” (Stephen Covey, in The 8th Habit)

Berhentilah sejenak ketika suatu rangsangan datang,
dan berpikirlah untuk memberi tanggapan lebih bijak,
dengan bertindak berdasarkan nilai-nilai,
bukan berdasarkan emosi dan keadaan yang terjadi saat itu.

Rabu, 25 Maret 2009

Sabar


Kata sabar makna asalnya adalah menahan atau mengurung.
Sabar berarti menahan jiwa untuk tidak berkeluh kesah,
menahan lisan untuk tidak meratap,
dan menahan anggota badan untuk tidak berlaku yang tak terkontrol.

Sabar memang tidak enak, kalau enak pasti namanya bukan sabar.
Namun ingatlah, sesudah kesulitan itu akan ada kemudahan.
Dan kalau kita mau mengingat-ingat, 
kondisi yang paling menggembirakan adalah ketika kita 
berhasil melewati beberapa rintangan,
berhasil mengatasi berbagai masalah,
berhasil menahan beban yang menimpa kita,
berhasil menguraikan benang yang kusut,
berhasil menemukan titik cerah,
dst.

Sebagai tambahan,
tidur yang paling enak adalah ketika kita ngantuk berat,
makan yang paling lezat adalah ketika kita lapar berat,
minum yang paling puas adalah ketika kita haus berat,
istirahat yang paling enak adalah ketika kita selesai menjalankan aktivitas yang melelahkan,
dst.

Bermain


Bermain itu mengasyikan, menyenangkan, karena kita enjoy saat melakukannya.
Meskipun kadang terasa berat, namun rasa berat itu tidak sampai memberatkan jiwa kita.
Meskipun main air hujan membuat tubuh kita menggigil,
meskipun main kelereng membuat kaki kita pegal,
meskipun main bulutangkis membuat tangan kita gemeteran,
meskipun main bola membuat kita ngos-ngosan,
meskipun main sepeda membuat kita capek,
meskipun main catur membuat mata dan otak kelelahan,
tetapi tetap saja, itu semua bisa dibiang sebagai permainan.
Jenisnya satu, yakni OLAHRAGA, tapi permainannya banyak, 
yakni seperti yang sudah disebutkan di atas.

Bagaimana dengan jenis lain, yang kita sebut sebagai PELAJARAN (mata kuliah),
ada pelajaran elektronika,
ada pelajaran sinyal dan sistem,
ada pelajaran medan,
dll.
Sampai saat ini belum pernah dengar ada orang yang menganggap hal tersebut sebagai permainan.
Apakah karena memang  tidak punya daya tarik?
Ataukah karena prasangka "buruk" terhadap dunia per-sekolahan,
yang sudah turun-temurun dianggap sebagai sesuatu yang tidak menarik?
Ingin rasanya menjadikan mata kuliah-mata kuliah tersebut sebagai permainan,
tapi entah bisa atau tidak...

Senin, 23 Maret 2009

Komitmen


Apakah pernah, seorang ibu ketika mendengar bayinya menangis di tengah malam, lantas tidak mempedulikannya dan melanjutkan tidurnya kembali?

Apakah pernah, seorang dosen yang normal membenarkan jawaban dari anak didiknya ketika ujian, padahal jawabannya jauh dari kebenaran?

Apakah pernah, tubuh kita ini sanggup menahan buang air kecil dan buang air besar setelah sekian lamanya, sampai melewati batas kesanggupan kita?

Apakah pernah, syaraf yang terdapat di kulit kita tidak merespons panas & sentuhan benda tajam, dan membiarkan kulit kita terluka dan rusak?

Apakah pernah, mata ini sanggup melek tanpa berkedip sedikitpun sepanjang waktu?

Meskipun komitmen itu sering berlawanan dengan keinginan kita, 
namun kita harus melakukannya, demi kebaikan diri kita sendiri.

Entah itu berkaitan dengan pikiran, fisik, maupun jiwa kita,
semuanya memiliki komitmen-komitmen yang harus kita nomor satukan,
untuk mendahulukannya, dan mengesampingkan hal lainnya.

Seimbang


Ternyata waktu tidur yang efektif itu adalah dalam rentang 6-8 jam per harinya.
Apabila kebanyakan tidur tidaklah baik bagi tubuh kita,
dan apabila kekurangan tidur juga tidak baik bagi tubuh kita.

Kita tahu bahwa tidur merupakan cara beristirahat yang paling efektif dan efisien.
Tidak memerlukan biaya dan sarana yang mahal.

Dapat kita simpulkan bahwasannya hidup kita tidak akan berkualitas jika kebanyakan beristirahat,
namun juga hidup kita tidak akan berkualitas jika kurang istirahat.

Begitu juga dengan masalah gerak dan diam.
Tubuh kita akan sehat jika terjadi keseimbangan antara kapan dia bergerak,
dan kapan dia diam.
Apabila salah satunya tidak memenuhi porsi yang sesuai dengan standar yang berlaku,
maka kondisi tubuh kita akan kurang prima.